Advertisement

SharingMatrix.com - Free, simple and fast file hosting!

Selasa, 08 Juni 2010

Memanfaatkan .htaccess untuk konfigurasi website

Dalam konfigurasi webserver yang menggunakan scripting PHP, baik itu versi 4 ataupun 5 sangatlah mudah, yaitu dengan melakukan konfigurasi di php.ini. Di OS Windows maupun linux dan sejenisnya adalah sama.



Misalnya untuk mengaktifkan register_globals=on cukup mengganti saja di php.ini, akan tetapi akan menjadi sedikit kendala apabila kita bukan super user pada mesin tersebut. Karena kita tidak bisa akses mengganti konfigurasi php.ini, misalnya website anda pada server hostingan.

Atau dalam kasus lain, anda adalah super user dalam sebuah server web dan dalam server tersebut diinstall beberapa aplikasi, misalnya cms, ada yang membutuhkan register_global aktif dan ada yang mengharuskan register_global tidak aktif. Bagaimanakah solusinya?

Di dalam apache terdapat file .htaccess yang dapat berisi konfigurasi-konfigurasi yang dapat melakukan override/menimpa seting di php.ini, inilah yang dapat dimanfaatkan.

Contoh pemanfaatan .htaccess:

  1. Tidak menampilkan daftar file/folder di web jika tidak ada file indexnya (index.php, index.htm, dll)

    Options -Indexes

  2. Menentukan IP yang tidak boleh akses ke web

    deny from 000.000.000.000

    000.000.000.000 dapat diganti dengan alamat IP
    Apabila hanya beberapa IP yang diisikan, berarti IP yang tidak disebutkan boleh akses ke web

  3. Menentukan IP yang boleh akses ke web

    allow from 000.000.000.000

    000.000.000.000 dapat diganti dengan alamat IP
    Apabila alamat IP yang ditentukan hanya beberapa saja, maka akan menyebabkan IP yang tidak disebutkan menjadi tidak dapat akses ke website

    deny from all

    Dapat digunakan untuk melakukan penolakan akses semua user di web

  4. Mengganti file index yang sudah ditentukan di apachePada umunya webserver sudah menentukan file-file index yang biasa dipakai dan apabila tidak didapat salah satu file tersebut maka listing file/folder ditampilkan. Apabila diinginkan menampilkan file index dengan nama lain, mislanya “utama.php”, maka ini dapat dilakukan dengan membuat alternatif index

    DirectoryIndex index.php index.php3 index.html index.htm utama.php

  5. Memindahkan / redirectMisalnya sebuah folder dalam website sebelumnya adalah /news, dan karena ada perubahan maka aplikasi diupdate dan dipasang di /new_news dengan tidak merubah /news yang lama. Ini dapat dilakukan dengan melakukan redirect folder /news ke /new_news, misalnya dari browser diakses http://x.x.x.x/news/index.php maka dengan redirect ini akan otomatis diganti menjadi http://x.x.x.x/new_news/index.php (termasuk semua sub folder di dalamnya)

    Redirect /news http://x.x.x.x/new_news

    dapat juga digunakan hanya untuk sebuah file saja, misalnya /index.php dipindahkan ke /baru/index.php


    Redirect /index.php http://x.x.x.x/baru/index.php

  6. Melakukan override php.iniSeting di php.ini dapat di override , contoh sebagai berikut :

    php_flag register_globals off
    php_value post_max_size 32M
    php_value mbstring.func_overload 0

  7. Melindungi website dengan passwordTerkadang dalam aplikasi berbasis internet tidak disediakan fasilitas otentifikasi/autorisasi sesuai yang kita inginkan, untuk menambahkan atau merubah keamanan website dapat juga digunakan .htaccess ini.

    AuthName “Member Area”
    AuthType Basic
    AuthUserFile /full/path/to/.htpasswd
    Require valid-user

    Auth name diberi nama Member Area
    AuthUserFile diisi dengan tempat file user:password disimpan

    Untuk file /full/path/to/.htpasswd berisi data dengan format berikut :

    username:password

    Dengan penambahan perlindungan website dengan password ini, maka website sekarang dapat dibuka dengan

    http://username:password@www.website.com/directory/

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar